
Linux
adalah salah satu sistem operasi varian Unix yang merupakan salah satu
saingan
terberat Microsoft Windows. Linux merupakan sistem operasi yang open source
dibawah
lisensi GNU (Gnu is Not Unix), General Public License (GPL) sehingga gratis
dan
kita bisa memperoleh source codenya. Linux kuat karena didukung oleh
komunitasnya
yang sangat banyak. Namun karena Linux bersifat open source tadi maka
Linux
pun mudah dikembangkan oleh siapa saja. Beberapa pengembang distribusi Linux
yang
terkenal adalah: Mandrake dengan Mandrake & Mandrivanya, RedHat dengan
Redhat
& Fedoranya, Suse, Debian, Gentoo, Slackeware, Xandros, dan masih banyak
yang
lainnya. Bahkan sekarang sudah banyak distribusi Linux (atau disebut distro)
yang
berada
dalam sebuah CD. Distro tersebut disebut Distro Linux Live CD. Beberapa
contoh
distro Live CD adalah Knoppix (varian dari Debian) MandrakeMove, dan
Ubuntu.
Hanya dengan sebuah CD saja maka komputer kita dapat digunakan seperti
layaknya
sistem operasi yang diinstall di harddisk. Bahkan ada beberapa distro Linux
yang
dibuat di disket dan flash disk.
MENGAPA LINUX
Mengapa menggunakan Linux? Itu adalah
pertanyaan yang sering ditanyakan
oleh
para pengguna Windows. Para pengguna tersebut tentunya ingin membandingkan
kenapa
harus berganti sistem operasi. Beberapa jawabannya adalah sebagai berikut:
1.
Karena Linux gratis sehingga tidak memerlukan lisensi. Linsensi Linux berada
dibawah
lisensi GNU dari Free Software Foundation.
Definisi
dari free software menurut Free Software Foundation
(http://www.fsf.org)
adalah, sebuah bentuk kebebasan, mengacu ke pengguna
untuk
memakai, mengkopi, mendistribusikan, mempelajari, mengubah maupun
meningkatkan
software tersebut. Secara spesifik ada 4 arti kebebasan: bebas
menjalankan
program, bebas mempelajari program dan mengadaptasi sesuai
kebutuhan,
bebas mendistribusikan ulang, dan bebas meningkatkan program dan
mempublikasikannya.
Di
dalam GNU terdapat dua linsensi yaitu: copy-left (siapapun yang
mendistribusikan
ulang program dengan atau tanpa perubahan harus memberikan
kebebasan
juga untuk didistribusikan lagi atau diubah. Copyleft menjamin setiap
pengguna
mempunyai kebebasan) dan non copy-left.( siapapun yang
mendistribusikan
atau mengubah harus mendapat ijin dari pembuat program).
2.
Karena Linux juga seperti Windows, memiliki GUI yang juga semakin bagus.
Tidak
hanya itu sekarang Linux juga sudah sangat kompatibel dengan hardwarehardware
baru
seperti flashdisk dan bluetooth.
3.
Semua yang bisa dijalankan di Windows, rata-rata ada juga di Linux dan
semuanya
gratis!!! Hanya saja pasti tidak akan persis sama dengan Windows.
Pada
modul ini akan dijelaskan nanti beberapa perbandingan antara Windows dan
Linux.
4.
Linux tidak menakutkan, Linux bisa diinstall bersamaan dengan Windows pada
harddisk
yang sama maupun berbeda. Bahkan ada yang bisa diinstall bersamaan
di
partisi Window.
5.
Linux sangat stabil dan sangat cocok jika dijadikan server. Dan umumnya Linux
bebas
dari virus. Hal ini karena Linux memiliki hak akses yang ketat dan jarang
adanya
virus Linux.
6.
Linux dapat berinteraksi dengan sistem operasi lain melalui tiga cara:
kompatibilitas
file dan filesystem, kompatibilitas network, dan emulasi (simulasi)
operating
sistem.
Linux
bisa menggunakan file-file dari operating sistem lain, dalam artian bisa
membaca
dan menulis format file tersebut. Sehingga (hard)disk maupun disketdisket
dari
OS/2, NT, DOS/Windows, Apple Macintosh, Unix, dan sistem-sistem
lain,
bisa dibaca (dalam banyak hal juga ditulis) dengan mudah oleh Linux.
Hampir
semua format file standar industri didukung oleh aplikasi-aplikasi Linux,
kecuali
beberapa format yang spesifik vendor atau produk.
Di
tingkat networking, Linux bisa bekerja sama dengan baik sekali dengan
operating
sistem lainnya. Linux mempunyai dukungan TCP/IP yang sangat
bagus,
dan juga mempunyai dukungan SMB untuk Microsoft file sharing and
printing
melalui paket Samba, Apple file and printer sharing lewat netatalk,
dan
IPX/SPX (Novell) file sharing lewat paket Mars NWE (dan paket komersial
dari
Caldera).
Dalam
lingkungan campuran Windows/Linux, menggunakan Samba server
dan
sistem smbclient, komputer Linux akan tampil di Network Neighborhood
dari
sistem Windows, hampir tidak bisa dibedakan dengan NT. Komputer
Linux
juga akan mempunyai akses penuh ke file dan printer yang di-share dari
WFWG,
Windows 95, maupun Windows NT.
Emulasi
operating sistem menyediakan kompatibilitas di lain sisi. Paket
DOSEMU
menyediakan kompatibilitas dengan DOS, dan proyek WINE
menyediakan
kompatibilitas (terbatas) dengan Windows. Ada juga paket
emulasi
komersial, yaitu Executor untuk emulasi Mac 680x0, dan WABI untuk
emulasi
16-bit Windows 3.1.
Mungkin
masih banyak lagi yang bisa disebutkan, namun hal tersebut tergantung pada
pengalaman
masing-masing pengguna Linux.
SISTEM FILE DI
LINUX
Di Linux pengertian tentang sistem file,
struktur direktori, file, dan program
berbeda
dengan Windows. Pada tingkat tertinggi adalah root direktori, /, yang hanya
mengandung
sejumlah file penting seperti: bin/, boot/, dev/, etc/, home/, lib/,
lost+found/,
mnt/,
proc/, sbin/, tmp/, usr/, dan var/.
/bin
& /sbin
Direktori
ini biasanya berisi file-file executable di Linux yang berguna untuk
pemeliharaan
sistem.
/home
Berfungsi
untuk menyimpan direktori masing-masing user pada Linux.
/mnt
Berisi
direktori-direktori mount poit dari device-device yang ada di Linux.
/tmp
& /var
Berisi
file-file temporary dan variying content
/usr
Berisi
semua program dan file yang secara langsung berhubungan dengan
setiap
user dalam sistem.
PERBANDINGAN
APLIKASI WINDOWS DAN LINUX
Linux memiliki banyak sekali aplikasi yang
rata-rata hampir mirip dengan
aplikasi
Windows, bahkan ada yang lebih bagus. Aplikasi Installer Linux dapat berupa
file
executetable (*.bin), RPM (Redhat Packet Management) (*.rpm), maupun
TARBALL
(source code yang harus dikompile dulu, *.tar/*.tar.gz/*.tar.bz2).
File
installer tersebut memiliki cara yang berbeda untuk instalasinya. Berikut ini
adalah
penjelasannya:
1.
BINARY
File
binary (*.bin) harus diinstall bisa dengan didouble click, ada juga
menggunakan
console, yaitu dengan mengetikkan ‘./<namafilebiner>’ (tanpa
tanda
petik). Dengan begitu, filebiner tersebut akan menginstall ke suatu direktori
tertentu.
Biasanya kita akan ditanya tentang file konfigurasi tertentu dan biasanya
kita
harus login sebagai root.
2.
RPM
File
rpm harus diinstall dengan menggunakan perintah ‘rpm –ivh <namafilerpm>’
untuk
menginstall, ‘rpm –Uvh <namafilerpm>’ untuk mengupdate file rpm yang
telah
terinstall sebelumnya, atau ‘rpm –e <filerpm> untuk menghapus / uninstall
file
rpm, atau ‘rpm –qi <filerpm>’ untuk mencari informasi suatu paket rpm yang
sudah
terinstall, atau ‘rpm –qa’ untuk melihat seluruh paket rpm yang telah
terinstall.
3.
TARBALL
File
tarball (*.tar.gz) merupakan file source code yang belum dikompilasi.
Sebelum
kita menginstall, kita harus mengkompilasinya terlebih dulu dengan
menggunakan
GCC. Cara menginstall umumnya adalah:
./configure
su
make
make install
Jika
ada error pada saat kompilasi berarti paket akan gagal diinstalasi. Hal itu
tergantung
pada tipe GCC, arsitektur sistem, dan kemampuan development (filefile
dependency)
yang dimiliki Linux.
4.
DEB
Deb
adalah ekstensi file installer dari distro DEBIAN.
5.
YUM
YUM
adalah cara instalasi model YUM dari RedHat/Fedora
HAK AKSES
Di Linux, terdapat sistem hak akses yang
sangat bermanfaat untuk keamanan
komputer.
Hak akses yang dimaksud adalah hak untuk mengakses file-file yang ada di
suatu
direktori tertentu. Masing-masing user memiliki hak aksesnya masing-masing.
Sehingga
masing-masing user dapat saling melindungi file-filenya.
Pada
dasarnya terdapat beberapa hak akses di Linux yaitu:
r:
hak untuk membaca (read).
w:hak
untuk menulis (write).
x:hak
untuk mengeksekusi (execute).
Oleh
karena itu Linux menggunakan sistem mode biner untuk mengatur hak akses yaitu
read-write-execute
untuk user-group-other-all. Hal tersebut diimplementasikan misalnya
sebagai
berikut:
ls
-l
drw-
r-x —x filecontoh
-rw-
r— r--- filedua.txt
-rwx
rwx r-- filecontoh.sh
Pada contoh diatas berarti filecontoh adalah
direktori karena adanya huruf d
dihuruf
terdepan, boleh diread, write, tidak boleh diexecute oleh user, dapat diread,
tidak
dapat
diwrite, tapi dapat diexecute oleh grop, dan hanya dapat diexecute oleh other.
Karakter
pertama adalah penanda : direktori (d), simbolic-link (l), socket (s), FIFO (p)
atau
file biasa (-). Jika direktori akan bertuliskan 'd', jika bukan '-'. Tiga karakter
selanjutnya
adalah hak akses untuk user rwx (read-write-execute), tiga karakter
selanjutnya
hak akses untuk group, dan tiga karakter terakhir untuk other.
Untuk
mengeset hak akses tersebut kita dapat menggunakan fungsi bilangan biner
sebagai
berikut:
Dengan
menggunakan letter coding, kita dapat merubah permission diatas
untuk
masing-masing u (user), g (group), o (other) dan a (all) dengan hanya
memberi
tanda plus (+) untuk menambah ijin dan tanda minus (-) untuk
mencabut
ijin.
Misalnya
untuk memberikan ijin baca dan eksekusi file coba1 kepada owner
dan
group, perintahnya adalah:
$
chmod ug+rx coba1
Untuk
mencabut ijin-ijin tersebut:
$
chmod ug-rx coba1
Dengan
menggunakan sitem numeric coding, permission untukuser, group dan
other
ditentukan dengan menggunakan kombinasi angka-angka, 4, 2 dan 1
dimana
4 (read), 2 (write) dan 1 (execute).
Misalnya
untuk memberikan ijin baca(4), tulis(2) dan eksekusi(1) file coba2
kepada
owner, perintahnya adalah:
$
chmod 700 coba2
Contoh
lain, untuk memberi ijin baca(4) dan tulis(2) file coba3 kepada user, baca(4)
saja
kepada
group dan other, perintahnya adalah:
$
chmod 644 coba3
0 comments:
Post a Comment